Minggu, 15 Januari 2012

Waspadai Penggunaan Pewarna Pada Makanan

Pastinya kita udah nggak asih lagi dengan yang namanya pewarna makanan.  Memang sih jika menilik bahan makanan yang banyak beredar, penggunaan zat makanan ini lazim digunakan. Pewarna makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap makanan yang di warnainya.
Tujuan pemberian warna dimaksudkan agar makanan terlihat lebih berwarna sehingga, menarik perhatian konsumen. Bahan pewarna umumnya berwujud cair dan bubuk yang larut di air. Makanan olahan seperti kue, permen, minuman suplemen, dan es krim cenderung mengandung kadar pewarna tambahan (aditif) yang tinggi.
Setelah sebelumnya kira-kira 1 dekade dinyatakan aman, kini pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untung mengkaji ulang keamanan bahan pewarna makanan. Keputusan itu dibuat menyusul beberapa penelitian yang mengatakan adanya gangguan perilaku hiperaktif pada anak yang diberi makanan dengan diberikan pewarna.
Bulan November 2007, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal medis terkemuka Lancet mengungkapkan bahwa beberapa zat pewarna makanan meningkatkan tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3-9 tahun. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan  itu selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-tanda hiperaktif. Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (sekitar 0,1%) juga mengalami efek samping lain seperti: ruam, mual, asma, pusing dan pingsan.
Walaupun kebanyakan pewarna makanan yang digunakan merupakan pewarna yang diperbolehkan dan legal, namun bahaya kesehatan yang mungkin ditimbulkan tidak dapat diabaikan begitu saja. Warna permen, manisan, dan jenis makanan lain yang menarik sangat memperdayai kita. Namun apakah kita tahu bahwa pewarna makanan dapat menyebabkan tumor otak, kerusakan ginjal, kanker atau gondok. Selain itu, pewarna makanan juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Alergi pewarna makanan dapat menyebabkan masalah kulit, pernafasan seperti batuk berkelanjutan atau asma, masalah pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut, sampai sakit kepala.
Kalau kita sudah mengerti mengenai efeknya begini, sedapat mungkin kita menghindari makanan yang diberi pewarna.  Lebih baik jika kita selalu membeli bahan makanan segar dan melakukan proses pengolahan sendiri. Agak repot memang tetapi tentu manfaatnya untuk kesehatan jangka panjang.
sumber : http://lapar.com/makanplus/waspadai-penggunaan-pewarna-pada-makanan/

0 komentar:

Posting Komentar

komentar via facebook

like facebook

BUKU TAMU